Selasa, 30 Desember 2008

Kanker usus besar ( Kolorektal ) Dapat dicegah

Secara global, kanker usus besar merupakan jenis kanker tersering dari semua kanker. Di Amerika Serikat, kanker jenis ini menempati urutan ketiga jenis kanker tersering pada pria dan wanita, serta menempati posisi nomor 2 sebagai penyebab kematian tersering akibat kanker. Di Indonesia, kanker ini merupakan salah satu jenis kanker yang sering ditemukan dan termasuk dalam 10 besar kanker tersering.

Kanker usus besar (kolorektal) adalah kanker yang dapat dicegah dan disembuhkan jika ditemukan pada stadium dini. Lebih dari 90% pasien yang terdiagnosis penyakit ini memiliki harapan hidup lebih dari 5 tahun. Tips-tips yang disampaikan berikur ini diambil dari hasil berbagai penelitian pada manusia yang bertujuan untuk mencegah kanker jenis ini.

Sebelumnya, mari mengetahui proses terjadinya kanker usus besar ini secara singkat. Seperti umumnya proses timbulnya kanker, mulanya disebabkan oleh mutasi gen (bagian terkecil sel yang mengkode pembuatan protein). Akibatnya timbul polip di dinding usus. Polip ini merupakan lesi jinak dan banyak orang yang mempunyai polip di dinding ususnya dan tidak menjadi kanker. Diperkirakan sekitar 5% yang akan berkembang menjadi kanker. Maka, strategi pencegahan kanker usus besar adalah dengan menghindari faktor-faktor pencetus mutasi gen dan mengetahui, serta membuang polip sedini mungkin.

Dari berbagai penelitian, kini diketahui bahwa hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker usus besar ini, yaitu :

1. Mengkonsumsi makanan berserat dengan jumlah cukup.
Mengkonsumsi serat sebanyak 30 g/hari terbukti dapat menurunkan risiko timbulnya kanker usus besar sebesar 40% dibandingkan orang yang hanya mengkonsumsi serat 12 g/hari. Kecukupan jumlah serat dapat diperoleh dari mengkonsumsi 8 porsi sayur dan buah, serta dari roti wholemeal.

2. Mengurangi konsumsi daging merah
Orang yang banyak mengkonsumsi daging merah (misal, daging sapi, kambing, dsb) atau daging olahan lebih dari 160 g/hari (2 porsi atau lebih) akan mengalami peningkatan risiko kanker usus besar sebanyak 35% dibandingkan orang yang hanya mengkonsumsi kurang dari 1 porsi per minggu. Konsumsi daging merah berhubungan dengan terbentuknya senyawa N-nitroso dalam fases yang dapat mencetuskan timbulnya kanker usus besar. Kebalikan dengan daging merah / daging olahan, konsumsi ikan dapat menurunkan risiko. Untuk mengurangi konsumsi daging merah, para ahli menganjurkan mengkonsumsi daging unggas (ayam, bebek, dsb) dan ikan

3. Menghindari obesitas
Selain faktor risiko untuk penyakit jantung koroner dan diabetes tipe 2, obesitas juga diketahui merupakan suatu faktor risiko untuk kanker usus besar, sehingga dianjurkan untuk mengurangi berat badan bagi yang memiliki berat badan lebih. Berolahraga secara rutin merupakan suatu cara menurunkan berat badan yang baik, karena ternyata olehraga rutin juga terbukti bermanfaat mencegah kanker usus besar.

4. Hindari menghirup asap rokok
Asap rokok dan produk tembakau lain sudah sangat terbukti meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar. Orang yang merokok lebih banyak mengalami polip yang berkembang menjadi kanker di usus besar. Hasil suatu penelitian menunjukkan adanya peningkatan lebih dari 100% risiko pada perokok dibandingkan orang yang tidak merokok. Maka, hindarilah faktor risiko yang paling mudah dihindari ini.

5. Hindari konsumsi minuman berakohol
Selain merusak liver, konsumsi minuman berakohol juga berhubungan dengan peningkatan risiko kanker usus besar.

Beberapa gejala kanker usus besar meliputi : perubahan pola Buang Air Besar (BAB), terutama feses encer lebih dari 6 minggu. Gejala lainnya adalah perdarahan dari anus, dapat bercampur dengen feses maupun tidak. Pemeriksaan skrining rutin untuk mendeteksi dini kanker usus besar adalah dengan pemeriksaan darah samar dalam feses dan dapat dilanjutkan dengan kolonoskopi. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan petunjuk pemeriksaan skrining ini.

0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates