Selasa, 30 Desember 2008

Tantangan emosi pada kanker payudara

Hai Sahabat Semua,Kali ini saya akan mengulas semua yang berkaitan dengan kanker,saya berusaha memberikan informasi yang istimewa ntuk kalian,,.
Terimakasih,semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pambaca......




Bagi banyak wanita, diagnosis kanker payudara bukan saja berdampak pada fisiknya tetapi juga pada emosinya, pada mentalnya, yang kemudian dapat berpengaruh terhadap hubugannya dengan orang lain. Hubungan dengan temannya, suaminya, anaknya, keluarganya, semua dapat terimbas.

“Menurut pendapatku, kanker mempunyai dampak yang lebih parah terhadap emosi serta hubungan emosional penderita daripada penyakit berat lainnya”, kata Katherine Puckett, LCSW, direktur nasional Mind-Body Medicine, di Pusat Pengobatan Kanker di Chicago, Amerika.

Selanjutnya Puckett menambahkan bahwa ketidak pastian dari penyakit itu sendiri memperparah dampak tersebut. “Ketidak tahuan tentang kanker payudara akan makin meningkatkan emosionalitaspenderita yang berkaitan dengan hubungannya dengan orang lain Hal itu meningkatkan kecemasan dan mengubah segalanya dalam kehidupannya”, kata Puckett.

Tetapi perubahan itu sendiri tidak harus negatif. Bagi beberapa wanita, kanker payudara dapat menjadi pemicu yang mengubah hubungan pertemanan yang biasa menjadi ikatan yang lebih erat dan mendalam, membuat pasangan suami isteri makin dekat, membuat anggota keluarga jadi saling dekat dengan ikatan yang makin kuat.

Bagi wanita lain memang dampaknya dapat negatif. Membuat ia merasa kesepian dan terisolasi, merasa bahwa orang-orang dekatnya tempat ia bersandar makin terasa jauh.

Hal yang berperanan dalam bagaimana kanker payudara berdampak pada emosi adalah kemauan untuk berbagi perasaan dengan orang lain, suatu hal yang memang tidak selalu mudah bagi wanita yang mederita kanker payudara.

Wanita mempunyai peranan sebagai pengasuh dan perawat orang lain. Aoleh karena itu sangat berat untuk melepaskan naluri tersebut dan kemudian berubah menjadi orang yang perlu dilayani atau diperhatikan. Bagi banyak wanita, mengubah diri menjadi orang yang perlu dirawat dan diasuh orang lain, merupakan hal yang sangat berat karena sebenarnya ia tidak ingin dianggap lemah dan tidak mampu mengurus diri sendiri.

Penderita kanker payudara perlu disadarkan bahwa kesediaan berbagi perasaan dan meminta pertolongan adalah justru suatu kekuatan yang dapat mengukuhkan hubungannya dengan orang lain. Demikian kata Mauricio Murillo, MD, seorang psikiater onkologi dan direktur Supportive Service di Universitas New York..

0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates